Peninggalan Sejarah Prambanan Candi Hindu Terbesar di Indonesia

Peninggalan Sejarah Prambanan: Candi Hindu Terbesar di Indonesia

Pendahuluan

Candi Prambanan, yang terletak di perbatasan antara Yogyakarta dan Jawa Tengah, adalah salah satu peninggalan sejarah paling megah di Indonesia. Dikenal sebagai candi Hindu terbesar di Indonesia, Prambanan tidak hanya menjadi simbol kejayaan kerajaan masa lalu, tetapi juga merupakan warisan budaya dunia yang sangat berharga. Dengan arsitektur yang memukau dan cerita legenda yang menyertainya, Candi Prambanan adalah salah satu destinasi wisata sejarah yang wajib dikunjungi.

Sejarah dan Latar Belakang

Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan, seorang raja dari Dinasti Sanjaya, sebagai persembahan untuk Trimurti, tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pemelihara), dan Siwa (dewa penghancur). Kompleks candi ini terdiri dari tiga candi utama yang didedikasikan untuk Trimurti, dengan Candi Siwa sebagai yang terbesar dan tertinggi.

Prambanan dibangun di tengah persaingan kekuasaan antara dua dinasti besar di Jawa, yaitu Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Pembangunan candi ini diyakini sebagai simbol kekuasaan dan kejayaan Dinasti Sanjaya setelah berhasil mengalahkan Dinasti Syailendra dan menguasai Jawa Tengah.

Setelah berabad-abad menjadi pusat keagamaan dan pemerintahan, Prambanan perlahan ditinggalkan ketika pusat kekuasaan berpindah ke Jawa Timur. Candi ini kemudian mengalami kerusakan akibat gempa bumi dan letusan gunung berapi, serta tertutup oleh lapisan abu dan tumbuhan. Prambanan akhirnya ditemukan kembali oleh arkeolog pada awal abad ke-19 dan sejak itu telah menjalani berbagai upaya pemugaran.

Arsitektur dan Tata Letak

Kompleks Candi Prambanan mencakup lebih dari 240 candi dengan tata letak yang simetris dan terstruktur. Candi utama dalam kompleks ini adalah Candi Siwa, yang berdiri setinggi 47 meter. Di sebelahnya terdapat Candi Brahma di sisi selatan dan Candi Wisnu di sisi utara. Setiap candi utama memiliki relief yang menggambarkan cerita-cerita epik Hindu, seperti Ramayana dan Krisnayana.

BACA JUGA  Wisata Alam Berkelanjutan di Indonesia: Menikmati Keindahan Sambil Melestarikan Lingkungan

Candi Siwa, yang paling menonjol, dihiasi dengan berbagai relief yang menggambarkan kehidupan Siwa dan kisah epik Ramayana. Di dalamnya terdapat patung Siwa Mahadewa setinggi tiga meter, yang menjadi fokus utama dari candi ini. Sementara itu, Candi Brahma dan Candi Wisnu masing-masing memiliki patung dewa yang mereka persembahkan, yaitu Brahma dan Wisnu.

Selain tiga candi utama, kompleks ini juga memiliki candi-candi kecil yang disebut candi perwara, yang mengelilingi candi-candi utama. Candi perwara ini mungkin dulunya digunakan untuk memuja dewa-dewa atau sebagai tempat persembahan.

Legenda dan Mitos Prambanan

Candi Prambanan juga terkenal dengan legenda Roro Jonggrang, yang menjadi salah satu cerita rakyat paling populer di Jawa. Menurut legenda, Roro Jonggrang adalah putri cantik dari Kerajaan Prambanan yang menolak lamaran Bandung Bondowoso, seorang pangeran kuat yang telah mengalahkan ayahnya.

Untuk menolak lamaran tersebut tanpa menyinggung perasaan sang pangeran, Roro Jonggrang meminta Bandung Bondowoso untuk membangun 1.000 candi dalam satu malam sebagai syarat pernikahan. Dengan bantuan makhluk halus, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan tantangan itu. Namun, Roro Jonggrang yang khawatir akan berhasilnya tantangan ini, membuat para wanita desa menumbuk padi dan menyalakan api agar terlihat seperti fajar telah tiba. Bandung Bondowoso pun gagal menyelesaikan 1.000 candi, dan dalam amarahnya, ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca batu yang kini berada di dalam Candi Siwa.

Pemugaran dan Pengakuan UNESCO

Sejak ditemukan kembali, Candi Prambanan telah mengalami berbagai upaya pemugaran, terutama setelah mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi. Pada tahun 1918, pemugaran besar-besaran dimulai dengan mengumpulkan kembali batu-batu yang berserakan dan membangun ulang candi-candi yang telah runtuh.

Pada tahun 1991, Candi Prambanan diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, mengakui nilai budaya dan historisnya yang luar biasa. Upaya pemugaran terus berlanjut hingga saat ini untuk memastikan bahwa candi ini tetap terjaga bagi generasi mendatang.

BACA JUGA  Pulau Komodo: Keajaiban Alam di Timur Indonesia

Kesimpulan

Candi Prambanan adalah salah satu peninggalan sejarah paling berharga di Indonesia dan dunia. Sebagai candi Hindu terbesar di Indonesia, Prambanan tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur yang memukau, tetapi juga menyimpan sejarah panjang yang penuh dengan cerita epik dan legenda. Pengakuan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO menegaskan pentingnya Prambanan sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga. Mengunjungi Candi Prambanan adalah perjalanan yang tak terlupakan, membawa kita kembali ke masa kejayaan peradaban kuno yang masih hidup dalam relief-relief dan mitos-mitos yang menghiasi setiap sudut candi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *