Sejarah dan Lokasi
Museum Mulawarman terletak di Kota Tenggarong, Kalimantan Timur, di bekas Keraton Kutai Kartanegara. Museum ini didirikan pada tahun 1971 dan diresmikan pada tahun 1976, untuk melestarikan warisan budaya dan sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara.
Koleksi Museum
Museum inimenyimpan berbagai koleksi bersejarah yang mencakup:
1. Artefak Kerajaan Kutai: Singgasana, mahkota, pakaian kerajaan, dan benda-benda upacara.
2. Barang Antik: Patung, keramik, dan senjata tradisional.
3. Manuskrip Kuno: Naskah-naskah bersejarah yang menceritakan tentang kerajaan dan kehidupan masyarakat Kutai.
Fasilitas dan Aktivitas
Selain memamerkan koleksi, museum ini juga menyediakan berbagai fasilitas dan aktivitas untuk pengunjung:
1. Pameran Temporer: Menampilkan tema-tema khusus yang berbeda setiap periode.
2. Ruang Edukasi: Tempat untuk kegiatan edukasi bagi pelajar dan mahasiswa.
3. Tur Pemandu: Layanan tur dengan pemandu yang memberikan penjelasan mendetail tentang setiap koleksi dan sejarahnya.
Keunikan Museum Mulawarman
Museum ini tidak hanya menyajikan sejarah kerajaan, tetapi juga kebudayaan masyarakat Kutai secara umum. Dengan arsitektur yang megah dan suasana yang kental dengan nuansa sejarah, museum ini menjadi tempat yang menarik bagi wisatawan yang ingin mempelajari lebih dalam tentang kekayaan budaya Kalimantan Timur.
Penutup
Museum Mulawarman adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi mereka yang tertarik pada sejarah dan budaya Indonesia, khususnya Kalimantan Timur. Dengan koleksi yang kaya dan beragam, museum ini menawarkan perjalanan yang menyelami masa lalu Kerajaan Kutai yang megah dan berpengaruh.
Tips Berkunjung
1. Waktu terbaik untuk berkunjung: Pagi atau sore hari untuk menghindari keramaian.
2. Gunakan jasa pemandu: Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang setiap koleksi.
3. Bawa kamera: Untuk mengabadikan momen dan koleksi museum yang unik.
4. Hormati aturan museum: Tidak menyentuh artefak dan menjaga kebersihan.
Dengan demikian, museum ini tidak hanya menjadi pusat pelestarian sejarah, tetapi juga sebagai tempat edukasi dan apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal.