Kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, dikenal sebagai “Kota Khatulistiwa” karena dilalui oleh garis khatulistiwa. Terletak di pesisir barat Pulau Kalimantan, Pontianak menawarkan perpaduan budaya, sejarah, dan wisata alam yang unik. Dengan keberagaman etnis, kuliner khas, serta landmark ikonik seperti Tugu Khatulistiwa dan Sungai Kapuas, Pontianak menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sejarah dan Latar Belakang Kota Pontianak
Kota Pontianak didirikan pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pendiri Kesultanan Pontianak. Kota ini awalnya berkembang sebagai pusat perdagangan dan menjadi salah satu pelabuhan penting di pesisir Kalimantan. Lokasi strategisnya yang berada di tepi Sungai Kapuas dan Sungai Landak membuat Pontianak menjadi jalur perdagangan utama sejak zaman kolonial Belanda.
Nama Pontianak sendiri berasal dari legenda lokal tentang sosok hantu pontianak (kuntilanak) yang dikatakan sering mengganggu penduduk pada masa awal pembangunannya. Meski demikian, kini Pontianak telah berkembang menjadi pusat ekonomi, pemerintahan, dan pendidikan di Kalimantan Barat, serta menjadi simbol keragaman etnis dan budaya di wilayah ini.
Landmark Ikonik di Pontianak
Kota Pontianak memiliki sejumlah landmark dan tempat wisata ikonik yang menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Tugu Khatulistiwa
Salah satu ikon paling terkenal dari Pontianak adalah Tugu Khatulistiwa, yang menandai titik lintasan garis khatulistiwa. Monumen ini terletak sekitar 3 km dari pusat kota Pontianak dan menjadi salah satu destinasi wisata utama. Setiap tahunnya, pada tanggal 21–23 Maret dan 21–23 September, Tugu Khatulistiwa menjadi tempat perayaan fenomena Kulminasi Matahari, di mana matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa, sehingga bayangan benda-benda di sekitar tugu menghilang.
2. Keraton Kadriah
Keraton Kadriah merupakan istana kesultanan Pontianak yang dibangun oleh Sultan Syarif Abdurrahman pada akhir abad ke-18. Terletak di tepi Sungai Kapuas, keraton ini menjadi pusat sejarah dan budaya, menampilkan arsitektur khas Melayu yang dipengaruhi oleh budaya Arab. Di dalamnya, terdapat koleksi benda-benda peninggalan kesultanan, termasuk singgasana dan perabotan kerajaan, serta manuskrip-manuskrip kuno.
3. Masjid Jami Sultan Abdurrahman
Masjid Jami Sultan Abdurrahman adalah salah satu masjid tertua di Pontianak, dibangun bersamaan dengan berdirinya Kesultanan Pontianak. Memiliki desain arsitektur tradisional Melayu dengan bahan bangunan utama berupa kayu. Terletak dekat dengan Keraton Kadriah, masjid ini sering dikunjungi oleh wisatawan yang ingin melihat kekayaan sejarah dan keindahan bangunannya.
4. Sungai Kapuas
Pontianak dilintasi oleh Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Menyusuri Sungai Kapuas adalah salah satu aktivitas wisata yang populer di Pontianak. Wisatawan dapat menikmati pemandangan kota dari atas perahu sambil menyaksikan kehidupan sehari-hari penduduk yang tinggal di tepi sungai. Selain itu, Sungai Kapuas juga sering menjadi lokasi acara-acara budaya dan festival, seperti Festival Perahu Hias.
Wisata Kuliner Pontianak
Pontianak juga terkenal dengan kuliner khasnya yang menggugah selera, yang mencerminkan keragaman budaya di kota ini. Beberapa kuliner khas yang wajib dicoba saat berkunjung ke Pontianak antara lain:
1. Sotong Pangkong
Sotong Pangkong adalah kuliner khas Pontianak yang terbuat dari cumi-cumi kering yang dipanggang, kemudian dipukul-pukul hingga teksturnya menjadi lebih lembut. Hidangan ini biasanya disajikan dengan saus kacang pedas-manis. Sotong Pangkong menjadi makanan favorit warga Pontianak, terutama saat bulan Ramadan.
2. Mie Tiaw
Mie Tiaw (atau kwetiau) adalah hidangan yang sangat populer di Pontianak. Terdiri dari mi lebar yang digoreng atau direbus, Mie Tiaw biasanya disajikan dengan daging sapi, telur, serta sayuran segar. Salah satu tempat yang terkenal menyajikan Mie Tiaw yang lezat adalah Mie Tiaw Apollo, yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu.
3. Kwetiau Siram
Kwetiau Siram adalah variasi lain dari kwetiau yang disajikan dengan kuah kental dan beragam isian seperti seafood, daging sapi, atau ayam. Hidangan ini disukai karena cita rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut.
4. Bingke
Bingke adalah kue tradisional khas Pontianak yang terbuat dari santan dan tepung beras, dengan tekstur yang lembut dan rasa yang manis. Ada berbagai varian bingke, seperti bingke susu, bingke pandan, dan bingke kentang. Kue ini sering dijadikan oleh-oleh oleh wisatawan yang berkunjung ke Pontianak.
Festival dan Budaya di Pontianak
Kota Pontianak juga terkenal dengan berbagai acara budaya yang mencerminkan keberagaman etnis di kota ini, seperti etnis Melayu, Dayak, dan Tionghoa. Beberapa festival dan acara budaya yang sering diadakan di Pontianak antara lain:
1. Festival Cap Go Meh
Setiap tahun, komunitas Tionghoa di Pontianak merayakan Festival Cap Go Meh, yang merupakan perayaan penutupan Imlek. Acara ini ditandai dengan pawai barongsai dan naga raksasa yang diarak di jalan-jalan kota, serta pertunjukan seni budaya Tionghoa. Festival Cap Go Meh di Pontianak menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia dan menarik wisatawan dari berbagai daerah.
2. Festival Khatulistiwa
Festival Khatulistiwa adalah acara tahunan yang diadakan untuk merayakan fenomena kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa. Menampilkan berbagai kegiatan budaya, seperti pameran seni, pertunjukan musik, dan kompetisi perahu hias di Sungai Kapuas.
3. Gawai Dayak
Gawai Dayak adalah perayaan panen suku Dayak yang diadakan setiap tahun di Pontianak dan wilayah sekitarnya. Acara ini menampilkan berbagai kegiatan adat, seperti tarian tradisional, ritual syukuran, serta pameran kerajinan tangan khas Dayak. Gawai Dayak adalah cara yang tepat untuk melihat dan mengenal lebih dalam budaya Dayak di Kalimantan Barat.
Akses dan Transportasi ke Kota Pontianak
Kota Pontianak dapat diakses melalui jalur udara, laut, maupun darat. Pontianak memiliki Bandara Internasional Supadio, yang melayani penerbangan domestik dari berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, dan Balikpapan. Bandara ini juga melayani penerbangan internasional dari negara-negara tetangga seperti Malaysia.
Untuk wisatawan yang datang melalui jalur laut, Pontianak memiliki pelabuhan yang menghubungkan kota ini dengan kota-kota lain di Kalimantan dan Sumatra. Sementara itu, akses darat ke Pontianak dapat dilakukan melalui jalur darat dari kota-kota di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Kesimpulan
Kota Pontianak adalah destinasi wisata yang unik dan menarik dengan perpaduan sejarah, budaya, dan alam yang mempesona. Dari landmark ikonik seperti Tugu Khatulistiwa dan Sungai Kapuas hingga kekayaan kuliner dan festival budaya, Pontianak menawarkan pengalaman yang kaya bagi para wisatawan. Dengan akses transportasi yang mudah dan berbagai aktivitas menarik, Pontianak layak menjadi destinasi liburan Anda berikutnya.